airmata

airmata...
sekarang aku mengeri airmata
setelah melihatmu ber airmata
tapi kau tak mengerti airmata
kau tak melihatku ber airmata
atau aku yang tak berkata
airmata adalah kita
kita adalah airmata
setelah aku berkata
kita tetap airmata
airmata tetaplah kita

pertiwiku pun-mu,mati

pertiwi
lama tertimang ditimang resahmu pun-ku
kemarin,hingga lidah moyanku mati rasamu
bila dosa tak telap disemediku pun-mu
dimana damak bertunang
biar kutancap diubunku pun-mu

pertiwi
selalu kusimpan resahmu pun-ku
sesekali tapaki rancung waktuku pun-mu
masih kutemui jingga disenjamu pun-ku

pertiwi
kusudahi sajah diakhiran "i"
mati..!!!

puteri teratai

kau pinang daku disenyummu
kekasih berkerudung awan
elok berparas purnama
amboi...
tatapmu sayu patahkan kumbang jati
bila daku peluk permata hati
bayu terhenti di taruk rindu
juwita...
dikau puteri telatuk cinta
daku sajikan hati terbasah di ceranamu.


"teruntuk kebahagiaanku"

salam untuk segenap hati yang terluka

salam untuk segenap hati yang terluka
yang tak mendapat kabar dari kasihnya
benci dirundung rindu dan ingin musnahkan,
lalu meratapi jalani tanpa lambaian.

merahputih

apa yang kau pandangi..
aku membandingkan darahku,keriputku dengan merahputihmu.
dahulu letupan mesiu bertangga nada dibara juang,merdu
kini irama nada menjadi hujaman salvo,haru

sementara kau masih pandangi,aku telah berlalu dimerahputih yang baru.

pencipta dan penikmat cinta

Aku melihatmu seperti seekor cacing yang kepanasan.Pertanyaanku kau jawab dengan rintih yang sangat mengusik telingaku.Hufff... biasa sajalah! tak perlu kau muntahkan semua.kau anjak lentangmu..
seketika kau mencekik leherku,mukamu merah padam,pandangmu tajam menatap masa depanku.
"ini untukmu bangsat... bangsat!!!"
ow.. ow.. kita telah lama berbagi ditagih,batahku..
kaupun melaepas lingkar paksamu darimajiku,menghela nafas panjang,sepanjang perjalanan yang mengelupaskan resah.
Bangunkan aku teman...
bangunkan aku dari rasa ini,aku muak pada diri yang meringkik ringkik...
papah aku,seperti kau papah bayangmu sendiri.
Aku yang masih membencimu mencoba mengulurkan tangan yang telah menjadi sayap.

Aku tak pernah melihatmu tersedu,mengucurkan asamu yang patah menjadi debu.Ahirnya aku memelukmu dan debu mengotori imanku. kau terus kucurkan liurmu hingga tembus hati
aku seloroh telah kecup kening malam dan menjadikanmu kebencian disenyum kembali pada sekaratnya waktu.ku sebut cinta karena akulah pencipta dan penikmat cinta.

untuk waktu yang takmampu kuraih kembali.

kita hati yang basah

kita beradu rindu,
semalam ditiang tiang sukma menyatu
kita menjelma anoa kelabu,menyantap lahap cahaya

nyalakan bara api dari air,air menjadi lintah
menikmati dingin,dengus dan desah
kita telah sampai!!
dari pandang sayumu,lirih kueja
jangan padamkan api itu sayang...
engkaupun lontarkan cumbu.

rasalah... hati yang basah
dinding,gemericik dan bahasa yang kusut,milik kita kini
kitapun berselimut,dari sampai hingga.
sedetik lagi kembali menuju bilik tanya.

cinta dirantau kalbu

Malam mewarnakan cipta
semalam malam berdoa atas anugerah
menghadiri dzikir tersambut agung
melayangkan jiwa berExtase dilingkarNYA

sampaikan pada senja yang terpana
telah terlupa merajut dosa.
iring dari gigir bersamudra coba
ada secarik anugerah disimpul duka

akan ada rindu merindu sayang
akan ada karang ditualang
menggoncang sampai seberang...

bawa cinta dirantau
simpan rapat dikalbu

menu hari ini

ah... imaji kuhimpun,terpecah dikubang rindu
kata apa tepat berungkap?
disisi diam hadir warna getir
ngalir milir,lantah luluh
tergerai dihangat berahi,dibuncah,kau dan aku

kasih... cinta apa yang kau hidangkan,
adakah seperti kuharap?
jangan membisu,membiarku beribu simpang,bimbang

hanya kecupan sayang...
yah... hanya kecupan,desah
kaupun mendengkur dalam kebosanan.